Sebagian studi di Indonesia memperlihatkan kalau pemakaian semprit serta jarum biasa buat imunisasi serta penyuntikan lain berisiko menularkan virus semacam HIV serta Hepatitis B. Metode terbaik buat menanggulangi perihal ini yakni dengan memakai semprit serta jarum sekali gunakan( disposable). Pelaksanaan teknologi sekali suntik buat imunisasi ini butuh diuji- cobakan terlebih dulu, paling utama sistem pengamanannya supaya beberapa barang tersebut tidak dipakai buat menyuntik lagi. Salah satu jalur keluar yakni pemakaian semprit serta jarum yang otomatis rusak sehabis dipakai( auto- destruct).
Studi sebaiknya meningkatkan analisis manajemen serta implikasi bayaran dari teknologi sekali gunakan ini, serta mengujicobakan sistem pembuangan yang nyaman untuk beberapa barang yang sudah dipakai. Sebagian perihal yang butuh diprioritaskan buat program imunisasi:
1. Study operasional kedudukan swasta dalam pelayanan imunisasi.
2. Safe injection study
3. Study operasional suntikan tunggal imunisasi hepatitis B dengan
uniject pada neonatus.
4. Pengembangan software untuk perusahaan logistik imunisasi
5. Uji coba komputerisasi logistik serta manise
6. Riset windpower refrigerator pelayanan imunisasi wilayah pantai
7. Kajian logistik terhadap perlengkapan suntik
8. Study operasional quadrivalen vaksin( DTP+ HB)
Comments